Dalam sebuah acara kesehatan yang membahas tentang kesehatan jantung di atas meja para panelis terhidang secawan anggur merah. Saat dikonfirmasi, ternyata anggur merah dipercaya dapat menyehatkan jantung. Tetapi benarkah?
Anggur merah adalah jenis anggur yang paling banyak menggugah peneliti yang terkait dengan "paradoks Perancis". Paradoks itu tercipta akibat angka penyakit jantung di Perancis yang 50 persen lebih rendah dibanding negara lain di Eropa dan di Amerika Serikat (AS)?
Padahal, orang Perancis dikenal sangat gemar makan enak. Mereka terus menikmati makanan berlemak tinggi ditaburi bumbu saus pekat. Kemudian, orang menghubungkannya dengan kebiasaan orang Perancis yang mengkonsumsi anggur merah setelah makan. Kemudian, terciptalah anggapan bahwa konsumsi anggur merah dapat membantu kesehatan jantung.
Ahli gizi Mellisa Southern-Garcia baru-baru ini berupaya mengungkap misteri anggur merah dari Paradoks Prancis tersebut. Namun Garcia meyakinkan, saat membahas anggur merah yang mengandung alkohol, hal yang perlu digarisbawahi adalah menenggak alkohol jelas tidak baik, baik karena alasan keyakinan keagamaan pribadi maupun masalah kesehatan.
Bagi orang yang mengidap penyakit radang hati, gangguan fungsi ginjal atau jantung, dan wanita hamil jelas minuman beralkohol harus dihindari. Juga orang yang sedang dalam pemulihkan diri dari kecanduan minuman keras.
Lebih lanjut peneliti meyakinkan, konsumsi anggur merah hanya cocok untuk pola makan orang Perancis. Anggur merah memang mengandung "polyphenos" dan antioksidan yang mempunyai efek pelindung jantung. Namun, banyak pakar yang menilai, penting juga untuk melihat faktor-faktor gaya hidup lain yang melekat pada budaya Prancis. Mereka makan dengan porsi sedikit, cara makan yang pelan dan lebih santai, serta mengkonsumsi ikan segar, sayur dan buah yang mencukupi.
Jadi, jika pola makan yang anda Anut mirip dengan orang Perancis, Anda baru aman mengkonsumsi alkohol kadar rendah. Batasannya, satu kali minum sehari, sedangkan pria dengan berat badan dan kekekaran tubuh memadai bisa dua kali minum dalam sehari.
Paradoks Prancis tidak akan berlaku pada orang yang memiliki risiko berbagai penyakit. Misalnya, pada orang yang beresiko tinggi terkena kanker payudara pada wanita. Artinya, hasil penelitian itu tak bisa dipakai oleh ahli kesehatan untuk menganjurkan seseorang minum alkohol demi kesehatannya.
Peneliti lebih menyarankan untuk tidak meminum anggur beralkohol pada mereka yang bukan peminum minuman keras. Dia bilang, efek positif anggur dapat dicapai dengan mengkonsumsi jus buah anggur, yang merupakan sumber "polyphenols" dan antioksidan.
Bagi penderita diabetes dan orang-orang yang kegemukan, diharapkan cukup waspada terhadap anggur beralkohol, yang tinggi kalori tapi rendah gizi. Satu gram alkohol mengandung tujuh kalori, sementara satu gram gula mengandung empat kalori.
Maka, untuk amannya, minum saja jus anggur, hindari anggur beralkohol. Atau, lebih praktisnya lagi, kunyah saja buah anggur segar yang kandungan nutrisinya jelas lebih tinggi.
Sumber : dari berbagai sumber
Gambar : http://www.crayonscraft.com/images/Fruit_Replica/Anggur-Merah-45-RB.jpg